Image
UT Surakarta Gandeng Hendi Pratama, Bagikan Pemahaman Pentingnya Networking kepada 474 Wisudawan
Body

Sebanyak 474 wisudawan Universitas Terbuka (UT) Surakarta mengikuti seminar wisuda dengan tajuk 'Pengembangan Diri Melalui Pembentukan Networking dalam Rangka Menunjang Karir' di Gedung Graha Saba Buana Solo, Selasa (10/9/2024). 

Seminar digelar tepat sehari sebelum para wisudawan akan diwisuda pada Rabu (11/9/2024) esok pagi. Acara seminar dibuka langsung oleh Direktur UT Surakarta, Dra. Yulia Budiwati, M.Si, yang juga dihadiri Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UT, Dr. Subekti Nurmawati, M.Si beserta jajarannya. 

Yang spesial, seminar kali ini diisi oleh Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang juga Founder Edutrans, serta Coach Transformasi Pendidikan, Dr. Hendi Pratama, S.Pd., M.A. Terlihat para mahasiswa yang sudah siap diwisuda ini antusias mengikuti jalannya seminar.  Sesekali, Hendi juga berinteraksi dengan para mahasiswa untuk saling bertukar pengalaman dan ilmu. Ditemui usai acara, Hendi menjelaskan betapa pentingnya networking bagi semua orang, bukan hanya untuk seseorang yang baru lulus kuliah saja. 

Hendi menyebutkan satu kutipan dari seorang guru marketing terkenal di dunia, bahwa rezeki seseorang bisa diukur dari kualitas dan kuantitas networkingnya. 

"Bahasa kerennya your network is your net worth, jadi rezeki anda di pekerjaan itu tergantung networking," ujarnya saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (10/9/2024). 

"Maka kalau keputusan UT hari ini untuk membekali calon wisudawannya dengan kemampuan networking ya memang itu sudah seharusnya," sambungnya. 

Dimana menurutnya, dengan begitu lulusan UT Surakarta tidak hanya mendapatkan kompetisi sesuai dengan kemampuannya, tetapi juga mendapatkan soft skill networking yang tidak bisa diremehkan banyak orang. 

Sehingga, para lulusan UT Surakarta ini lebih percaya diri akan kompetisi yang telah didapatkan dengan modal networking yang telah diberikan sebelum lulus kuliah. 

Selain itu, menurut Hendi, networking bisa dibangun sedini mungkin. 

Hendi menyebutkan satu kutipan dari seorang guru marketing terkenal di dunia, bahwa rezeki seseorang bisa diukur dari kualitas dan kuantitas networkingnya. 

"Bahasa kerennya your network is your net worth, jadi rezeki anda di pekerjaan itu tergantung networking," ujarnya saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (10/9/2024). 

"Maka kalau keputusan UT hari ini untuk membekali calon wisudawannya dengan kemampuan networking ya memang itu sudah seharusnya," sambungnya. 

Dimana menurutnya, dengan begitu lulusan UT Surakarta tidak hanya mendapatkan kompetisi sesuai dengan kemampuannya, tetapi juga mendapatkan soft skill networking yang tidak bisa diremehkan banyak orang. 

Sehingga, para lulusan UT Surakarta ini lebih percaya diri akan kompetisi yang telah didapatkan dengan modal networking yang telah diberikan sebelum lulus kuliah. 

Selain itu, menurut Hendi, networking bisa dibangun sedini mungkin. 

"Tips memulainya berasal dari satu skill, kita harus punya audience, yang kedua bisa ditempuh dari hobi, mungkin dari hobi olahraga, seni, atau ketika kita mulai punya kesadaran hidup, itulah kita akan berubah dengan sendirinya," jelasnya. 

Terpisah, Direktur UT Surakarta, Yulia Budiwati mengatakan dengan pemahaman yang telah disampaikan oleh Hendi Pratama, ia berharap para lulusan UT Surakarta bisa mengimplementasikan apa yang telah didapatkan tersebut dengan baik. Termasuk dengan membangun networking dengan memanfaatkan privilese sebagai keluarga Universitas Terbuka

Pasalnya, keluarga besar UT sudah tersebar di seluruh Indonesia, bahkan hingga keluar negeri. 

"Dengan menghadirkan Pak Hendi mudah-mudahan mahasiswa atau alumni itu semakin sadar, tidak usah jauh-jauh kemana-mana, sebenarnya di UT sendiri keluarga besar sendiri bisa diandalkan," terangnya. 

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UT, Subekti Nurmawati menambahkan UT sendiri selalu memberikan kesempatan yang sangat luas bagi mahasiswa mengembangkan networking ini. 

Salah satu contohnya dapat dilihat saat pembentukan kelas dalam proses perkuliahan, yang biasanya satu program studi diisi oleh mahasiswa dari berbagai wilayah. 

"Nah potensi-potensi dari para mahasiswa yang berasal dari berbagai wilayah sebetulnya adalah satu aset yang bisa kita gali dengan lebih dalam lagi," terangnya.